.SIDANG
BPUPKI
1.
Sidang BPUPKI pertama Sidang BPUPKI yang pertama ini digelar
selama 4 hari yaitu digelar dari tanggal 29 Mei–1 Juni 1945). Pada masa
persidangan ini, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Pada
persidangan dikemukakan berbagai pendapat tentang dasar negara yang akan
dipakai Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad
Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Sukarno. a). Mr. Muh. Yamin Mr. Muh. Yamin
menyampaikan ide dan pendapatnya disidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945.
Adapun yang menjadi dasar negara usulan Mr. Muh. Yamin ialah sebagai berikut:
Peri KebangsaanPeri KemanusiaanPeri KetuhananPeri KerakyatanKesejahteraan
Rakyat b). Prof. Dr. Soepomo Prof. Dr. Soetomo menyampaikan ide
dan pendapatnya pada tanggal 31 mei 1945. Adapun yang menjadi ide/ pandangan
Prof. Dr. Soetomo yaitu: 1. Teori negara perseorangan (Thomas Hobbes (17), Jean
Rousseau (18), Herbert Spencer (19), H.J. Laski (20). Negara ialah masyarakat
hukum yang dsusun kontrak antara seluruh individu 2. Paham negara kelas (class
theory) / gol. Marx, engels, lenin. Negara a/ alat dri
suatu gol ntuk menindan gol lain. 3. Paham negara
integralistik, spinoza, adam muller,hegel (18, 19). Negara bukan alat penjamin
perseorangan / gol, akan tetapi menjamin kpentingan seluruh masyarakat yang
intgral, scara gol, bagian, atau anggotanya saling berhubungan erat 1 dengan
dan merupakan kesatuan organis. c). Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Adapun yang
menjadi ide dan pendapat yang di sampaikan oleh Ir. Soekarno dalam sidang
BPUPKI pertama yaitu sebagai berikut: Nasionalisme (Kebangsaan
Indonesia)Internasionalisme (peri kemanusian)Mufakat (demokrasi)Kesejahteraan
sosialKetuhanan YME (Ketuhanan yang berbudaya) 2. sidang BPUPKI
kedua Sidang rapat BPUPKI yang kedua digelar pada tanggal 10- 17
Juni 1945. BPUPKI membentuk panitia perumusan dasar negara yang beranggotakan
sembilan, atau yang dikenal dengan sebutan Panitia Sembilan. Adapun anggota
Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs.
Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr. Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad
Subarjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A. A. Maramis. Rumusan dari Mr. Muh. Yamin
dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Chapter). Tugas
Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi tentang pembentukan dasar
negara Indonesia merdeka. Keputusan BPUPKI pada rapat tanggall 10 juli 1945
mengambil keputusan mengenai bentuk negara. Sedangkan keputusan rapat tangal 11
juli 1945 mengenai luas wilayah negara baru, yaitu: a. Hindia Belanda yang
dulu. b. Hindia Belanda dengan malaya, Borneo inggris, irian timur, timur
Portugis, dan pulau sekitarmya. c. Hindia Belanda ditambah dengan Malaya,
tetapi dikurangi irian Barat. Keputusan lain pada sidang BPUPKI yang kedua
yaitu sebagai berikut: Panitia perancang Undang2 D diketuai oleh Ir.
SoekarnoPanitia ekonomi dan keuangan diketuai oleh Drs. Moh. HattaPanitia
pembelaan tanah air iketuai oleh Abikusnno Tjokrosoejoso Susunan Undang- Undang
Dasar yang diusulkan pada rapat tanggal 14 juli 1945 oleh Badan penyelidik dan
Panitia Perancang UUD sebagai berikut: Pernyataan indonesia merdeka,Pembukaan
yang terkandung dasar negara pancasilaPasal- pasal Undang- Undang Dasar
3.
SIDANG PPKI DAN ANGGOTANYA
Sidang
pertama PPKI ( 18 Agustus 1945 )Hasil dari pelaksanaan sidang yang pertama
tersebut adalah :ü mengesahkan UUD
1945,ü memilih presiden dan wakil presiden
yang pertama,ü menetapkan berdirinya KNIP
sebagai badan musyawarah darurat.
Sidang kedua PPKI ( 19 Agustus 1945 )Hasil dari pelaksanaan sidang PPKI yang kedua ini adalah :ü tentang daerah propinsi, dengan pembagian sebagai berikut :- Jawa Barat- Jawa Tengah- Jawa Timur- Sumatera- Borneo- Sulawesi- Maluku- Sunda Kecilü untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya diteruskan seperti sekarang.ü untuk sementara waktu kedudukan kota dan geemente diteruskan seperti sekarang.ü dibentuknya kementerian atau departemen yang terdiri dari 12 departemen.
Sidang ketiga PPKI ( 20 Agustus 1945 )Hasil dari sidang yang ketiga ini adalah : dibentuknya suatu badanpengaman Negara yang disebut BKR.
Sidang keempat PPKI ( 22 Agustus 1945 )Hasil dari sidang ini adalah : membahas tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.
Sidang kedua PPKI ( 19 Agustus 1945 )Hasil dari pelaksanaan sidang PPKI yang kedua ini adalah :ü tentang daerah propinsi, dengan pembagian sebagai berikut :- Jawa Barat- Jawa Tengah- Jawa Timur- Sumatera- Borneo- Sulawesi- Maluku- Sunda Kecilü untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya diteruskan seperti sekarang.ü untuk sementara waktu kedudukan kota dan geemente diteruskan seperti sekarang.ü dibentuknya kementerian atau departemen yang terdiri dari 12 departemen.
Sidang ketiga PPKI ( 20 Agustus 1945 )Hasil dari sidang yang ketiga ini adalah : dibentuknya suatu badanpengaman Negara yang disebut BKR.
Sidang keempat PPKI ( 22 Agustus 1945 )Hasil dari sidang ini adalah : membahas tentang Komite Nasional Partai Nasional Indonesia yang berkedudukan di Jakarta.
Susunan awal
anggota PPKI adalah sebagai berikut:
Ir. Soekarno (Ketua)
Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
R. P. Soeroso (Anggota)
Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
Otto Iskandardinata (Anggota)
Abdoel Kadir (Anggota)
Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
Pangeran Poerbojo (Anggota)
Dr. Mohammad Amir (Anggota)
Mr. Abdul Maghfar (Anggota)
Mr. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
Andi Pangerang (Anggota)
A.H. Hamidan (Anggota)
I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)
Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :
Achmad Soebardjo (Penasehat)
Sajoeti Melik (Anggota)
Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
Kasman Singodimedjo (Anggota)
Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)
Ir. Soekarno (Ketua)
Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua)
Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota)
R. P. Soeroso (Anggota)
Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota)
Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota)
Ki Bagus Hadikusumo (Anggota)
Otto Iskandardinata (Anggota)
Abdoel Kadir (Anggota)
Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
Pangeran Poerbojo (Anggota)
Dr. Mohammad Amir (Anggota)
Mr. Abdul Maghfar (Anggota)
Mr. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
Dr. GSSJ Ratulangi (Anggota)
Andi Pangerang (Anggota)
A.H. Hamidan (Anggota)
I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
Mr. Johannes Latuharhary (Anggota)
Drs. Yap Tjwan Bing (Anggota)
Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan bertambah 6 yaitu :
Achmad Soebardjo (Penasehat)
Sajoeti Melik (Anggota)
Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
R.A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
Kasman Singodimedjo (Anggota)
Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)
4. TOKOH PERUMUS DASAR NEGARA
Kalo Moh Yamin ada dua, secara lisan dan tertulis.
yang lisan:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
yang tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mr. Soepomo:
1. Paham negara persatuan
2. Perhubungan negara dengan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. sosialisasi negara
5. hubungan antar bangsa
Ir. Soekarno, dari lima dasar negaranya bisa di kelompokan lagi jd trisila dan bisa dikelompokan lagi jadi ekasila
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
trisilanya:
1. sosionalisme
2. sosiodemokratis
3. KeTuhanan
1.SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Peristiwa-peristiwa
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Adapun peristiwa-peristiwa yang terjadi
menjelang Proklamasi Kemerdekaan antara lain: a. Jepang menyerah kepada Sekutu
Akibat pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika mengakibatkan Jepang
kehilangan kekuatan, sehingga Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
tanggal 14 Agustus 1945. Pada pertemuan di Saigon (Vietnam) tanggal 11 Agustus
1945 pukul 11.40 waktu setempat kepada para pemimpin bangsa Indonesia (Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wediodiningrat), Jenderal Besar
Terauchi menyampaikan hal-hal berikut. 1) Pemerintah Jepang memutuskan
memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. 2) Untuk melaksanakan
kemerdekaan dibentuk PPKI sebagai pengganti BPUPKI. 3) Pelaksanaan kemerdekaan
segera dilakukan setelah persiapan selesai dilakukan dan secara
berangsur-angsur dari Pulau Jawa, baru disusul oleh pulau lainnya. 4) Wilayah
Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda. 5) Pada tanggal 7
Agustus 1945 diumumkan pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Docuritsu Junbi Inkai. PPKI diketuai Ir. Soekarno dan wakil
ketuanya Drs. Moh. Hatta. b. Peristiwa Rengasdengklok Setelah mendengar berita
Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk
merdeka. Waktu yang singkat itu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Perundinganperundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua,
maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, di antara tokoh pemuda
dengan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat, akibatnya terjadilah
“Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta
dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda
ke Rengasdengklok, kota kawedanan di pantai utara Kabupaten Karawang, tempat
kedudukan cudan (kompi) tentara Peta. Tujuan peristiwa ini dilatarbelakangi
oleh keinginan pemuda yang mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Pemuda membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke
Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Setelah melalui perdebatan
dan di tengah-tengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh itu
akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno–Hatta sampai di Jakarta pada
pukul 23.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 23.00 WIB). Soekarno Hatta setelah
singgah di rumah masing masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah
Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. (tempat Ahmad Soebardjo
bekerja) untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Malam itu juga
segera diadakan musyawarah. Tokoh tokoh yang hadir saat itu ialah Ir. Soekarno,
Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Soebardjo, para anggota PPKI, dan para tokoh pemuda,
seperti Sukarni, Sayuti Melik, B.M. Diah, dan Sudiro. Tokoh-tokoh yang
merumuskan teks proklamasi berada di ruang makan. Adapun tokoh yang menulis
teks proklamasi adalah Ir. Soekarno, sedangkan Drs. Mohammad Hatta dan Ahmad
Soebardjo turut mengemukakan ide-idenya secara lisan. Perumusan teks proklamasi
sampai dengan penandatanganannya baru selesai pukul 04.00 WIB pagi hari,
tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga telah diputuskan bahwa teks
proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan
Timur 56 Jakarta pada pagi hari pukul 10.00 WIB.
KELOMPOK 7
TUGAS
SEJARAH PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA
KELAS ;7D
ANGGOTA; ADITYA DWI P.
; LIKO A.
; SISKA SITI K.O
; SHAFA AINUN NISA
; DESTRINA PUTRI
0 komentar:
Posting Komentar