“ Kalimat Efektif “
Tiwi Agustina 043061111066
RM mufqi 043061111068
Tia Afriani 043061111069
Universitas
Muhammadyah Sukabumi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Allah SWT. karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang “KALIMAT EFEKTIF”
.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Selain itu tujuan dari penyusunan
makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan tentang Bahasa
secara meluas.Sehingga besar harapan kami,makalah yang kami sajikan dapat
menjadi kontribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi Penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada seluruh pembaca.
sukabumi, Maret 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang..................................................................................................... 3
B. Rumusan Makalah................................................................................................ 3
C. Tujuan
makalah.................................................................................................... 3
Bab 2. Pembahasan
A. Pengertian kalimat efektif...................................................................................... 4
B. Struktur kalimat efektif.......................................................................................... 4
C. Ciri-ciri kalimat efektif........................................................................................... 5
D. Ciri-ciri kalimat efektif........................................................................................... 7
E.
Ciri-ciri
Kalimat efektif……………………….…………………………………………………8
F.
Penyebab
ketidak efektifan kalimat…………………………………………………………..8
G.
Penyebab
ketidak efektifan kalimat…………………………………………………………..9
Bab 3. Penutup
Kesimpulan.......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka..................................................................................................... 15
Bab
I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Bahasa adalah
alat untuk berkomunikasi yang digunakan sesama manusia, bahasa itu berisi
pikiran,keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembaca atau
penulis.Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas
agar apa yang di pikirkan,diinginkan,atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca.Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik
disebut dengan “KALIMAT EFEKTIF”.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat
dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat.Apabila gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas, dan lengkap.
B. Rumusan Makalah
Pada makalah ini akan dibahas apakah arti dari sebuah kalimat
efektif dimana dalam makalah ini mempunyai banyak arti,serta bagaimana uraian
dan masalah pada system
itu sendiri dimana sistem memiliki banyak arti. Serta bagaimana pengertian dari
kalimat efektif yang benar serta ciri-ciri dari kalimat itu sendiri dan
penjelasan struktur kalimat efektif.
C.
Tujuan
Makalah ini
menjelaskan tentang pengertian dari kalimat efektif,agar tidak terjadi
kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia,sehingga baik dan benar,Serta
menjaga kemurnian bahasa Indonesia.
Bab
II
Pembahasan
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulis yang memiliki sekurang-kurangnya subjek dan
predikat.Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang
mengandung makna atau pikiran.Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat
adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kata.
Efektif mengandung pengertian tepat guna,artinya sesuatu akan
berguna jika dipakai pada
sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketetapan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula
sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketetapan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa
ahli bahasa :
1.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif,garamatikal,dan sintaksi saja,tetapi juga harus hidup,segar,mudah
dipahami,serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu :
2007)
2.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain
secara tepat (Akhadiah,Arsjad, dan Ridwan : 2001)
3.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas,sesuai dengan kaidah,ringkas,dan
enak dibaca (Arifin : 1989)
4.
Kalimat efektif
dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah di pahami oleh pembaca. (Nasucha,Rohmadi, dan Wahyudi :2009)
Dari beberapa uraian di atas dapat
diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah
bahasa,jelas,dan mudah di pahami.
STRUKTUR KALIMAT EFEKTIF
Setiap unsur
yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus menempati
posisi yang jelas dengan hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan
berdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan.Tidak boleh menyimpang apalagi
bertentangan. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak
dapat diterima oleh masyarakat pengguna bahasa itu.
Misalnya, Anda
akan menyatakan Saya menulis surat buat papa. Efek yang dtimbulkan akan sangat
lain,bila dikatakan :
- Buat Papa saya menulis surat saya
- Surat saya menulis buat papa
- Menulis saya surat buat papa
- Papa saya buat menulis surat
- Saya Papa buat menulis surat
- Buat Papa surat saya menulis.
Walaupun kata
yang digunakan dalam kalimat itu sama,namun terdapat kesalahan.Kesalahan itu
terjadi karena kata-kata tersebut (sebagai unsur kalimat)tidak jelas fugsinya.
Hubungan kata yang satu dengan yang lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak
diurutkan berdasarkan apa yang sudah ditentukan oleh pemakai bahasa.
Demikianlah
biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap kebiasaan struktural
pemakaian bahasa pada umumnya.Akibat selanjutnya adalah kekacauan
pengertian.Agar hal ini tidak terjadi,maka si pemakai bahasa selalu berusaha
mentaati hukum yang sudah dibiasakan.
Ciri-ciri kalimat efektif :
1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
·
Kesepadanan
ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan
·
Kesepadanan
kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang
baik.Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide
pokok
·
Satu ide pokok
tidak diartikan sebagai ide tunggal,tetapi yang dapat dikembangkan ke dalam
beberapa ide penjelas
Beberapa ciri
Kesepadanan
·
Mempunyai
struktur jelas
·
Penjelasan
subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan
:di,dalam,bagi,untuk,pada,sebagai,tentang,mengenai,menurut, dan sebagainya yang
ditempatkan di depan subjek.
·
Tidak terdapat
subjek ganda
·
Predikat
kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh
Kesepadanan
·
Kepada setiap
pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya
tidak jelas
·
Tentang
kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani = unsur S-P-O nya tidak
berkaitan erat
Mestinya
·
Setiap pengendara
mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi
·
Para petani
mendapat keterangan kelangkaan pupuk.
2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
·
Keparalelan
atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya,
sama pola atau susunan kata dan frasa yang di pakai di dalam kalimat.
·
Bila bentuk
pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan
nomina.
·
Demikian pula
bila menggunakan bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh
Keparalelan atau kesejajaran
·
Tahap terakhir
penyelesaian gedung itu adalah pengecetan tembok, memasang lampu, pengujian
sistem pembagian air, dan menata ruang.
·
Harga minyak di
bekukan atau kenaikan secara wajar
3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
·
Merupakan
perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap
makna kalimat secara keseluruhan.
-Ada beberapa
cara penekanan dalam kalimat
·
Meletakkan kata
yang di tonjolkan itu pada awal kalimat
·
Melakukan
pengulangan(repetisi)
·
Melakukan
pengontrasan kata kunci
·
Menggunakan partikel
penegas penekanan kata
1.Meletakkan
kata yang di tonjolkan
Di awal kalimat.
·
Sumitro
menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecendrungan tidak puas
·
Persoalan itu
dapat di selesaikan dengan mudah
2.Repetisi
·
Saudara-saudara,
kita tidak suka di bohongi, kita tidak suka di tipu, kita tidak suka di bodohi
·
Pembangunan di
lihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya
berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi
budaya
3.Pengontrasan kata kunci
·
Informasi ini
tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
·
Peserta
kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
·
Partikel
penegas
·
Andalan yang
bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
·
Meskipun hujan
turun, ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. KEHEMATAN KATA
·
Kehematan
adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi
padat berisi, dapat dilakukan dengan cara:
·
Menghilangkan
pengulanggan subjek
·
Menghindarkan
superordinat pada hiponim kata
·
Menghindarkan
kesinoniman dalam satu kalimat
·
Kehematan
dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak.
Contoh
menghilangkan pengulangan subjek
·
Karena ia tak
di undang, dia tidak datang ke tempat itu. Mestinya menghilangkan kata ia
-Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim
kata
·
Mira adalah
gadis yang memakai baju warna merah mestinya menghilangkan kata warna
-Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
·
Jangan naik
keatas karena licin, Mestinya menghilangkan kata keatas kehematan dengan tidak
menjamakkan kata yang sudah jamak
·
Ia mengambil
semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.
5. KESATUAN GAGASAN
·
Kesatuan
gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
·
Berdasarkan agenda sekertaris manajer
personalia, akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
6. KELOGISAN
·
Kelogisan
adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal dan penulisannya
sesuai EYD.
Contoh
kelogisan
·
Karena lama
tinggal di asrama putra,anaknya semua laki-laki.
PENYEBAB
KETIDAK EFEKTIFAN KALIMAT
kalimat efektif merupakan kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami
oleh pendengar atu pembaca secara tepat pula. akan tetapai untuk membuat
kalimat efektif tidaklah mudah.
menurut Nazar (1991: 44) ketidak
efektifan kalimat dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok:
1. ketidak kelengkapan unsur kalimat
kalimat efektif harus memiliki
unsur-unsur yang lengkap dan eksplisit. untuk
itu kalimat efektif sekurang-kurangnya harus mengandung unsur subjek dan
predikat. jika salah satu unsur atau kedua unsur itu tidak ada maka kalimat itu
dikatakan tidak sempurna.
2. kalimat dipengaruhi bahasa asing
dalam hal ini yang sering kita
jumpai yaitu bahasa inggris, dalam karya ilmiah sering dijumpai pemakaian
bentuk-bentuk di mana, dalam mana, di dalam mana, dari mana dan yang mana
sebagai penghubung. menurut Ramlan (1994: 35) penggunaan bentuk-bentuk tersebut
kemungkinan besar dipengaruhi oleh bahsa asing, khususnya bahasa inggris.
bentuk dimana sejajar dengan penggunaan where, dalam mana dan di dalam mana
sejajar dengan pengunaan which. dikatakan dipengaruhi oleh bahasa inggris
karena dalam bahasa inggris bentuk-bentuk itu lazim digunakan sebagai
penghubung.
3. kalimat mengandung makna ganda
yaitu kalimat yang menimbulkan
penafsiran makna yang lebih dari satu makna. agar kalimat tidak menimbulkan
tafsiran ganda, kalimat tersebut harus dibuat selengkap mungkin atau
menggunakan tanda baca tertentu.
4. kalimat mengandung pleonasme
kalimat pleonasme merupakan kalimat
yang tidak ekonomis karena terdapat kata-kata yang sebetulnya tidak perlu
digunakan. menurut Babudu (1983: 29) timbulnya gejala pleonasme disebabkan oleh
(1) dua kata atau lebih yang sama maknanya dipakai sekaligus dalam suatu
ungkapan; (2) dalam suatu ungkapan yang terdiri atas dua patah kata, kata kedua
sebenarnya tidak diperlukan lagi sebab maknanya sudah terkandung dalam kata yang pertama; (3) bentuk kata yang
dipakai mengandung makna yang sama sengan kata-kata yang lain yang dipakai berama-sama
dalam ungkapan itu.
contoh: a. para hadirin ( hadirin
sudah jamak, tidak perlu kata para lagi)
b. banyak siswa-siswa ( siswa-siswa
sudah menunujukan banyak tidak perlu lagi menggunakan banyak, boleh menggunakan
kata banyak apabila hanya menggunakan kata siswa saja " banyak siswa")
5. kalimat bermakna tidak logis
kalimat efektif harus dapat diterima
oleh akal sehat atau bersifat logis.kalimat berikut tergolong kalimat yang
tidak logis.
" dengan mengucapkan syukur
alhamdulillah selesailah makalah ini."
kalau kita perhatikan secara
sepintas kalimat diatas tampaknya tidak salah. akan tetapi, apabila
diperhatikan lebih seksama ternyata tidak masuk akal. seseorang untuk
menyelesaikan sebuah makalah dia harus bekerja dulu dan tidak mungkin makalah
itu akan dapat selesai hanya dengan membaca alhamdulilah. jadi supaya
kalimat itu dapat diterima, kalimat itu
dapat diubah menjadi " syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat
Allah yang Maha kuasa karena dengan ijinnya jualah makalah ini dapat
diselesaikan.
6. kalimat dengan struktur rancu
kalimat rancu adalah kalimat yang
kacau susunannya. menurut Badudu ( 1983: 21) timbulnya kalimat rancu disebabkan
oleh:
(a) pemakai bahasa
tidak menguasai benar-benar strukutur bahasa Indonesia yang baku, yang baik dan
benar.
(b) pemakai
bahasa tidak memiliki cita rasa bahasa yang baik sehingga tidak dapat merasakan
kesalahan bahasa yang dibuatnya.
(c) dapat juga
kesalahan itu terjadi dengan sengaja
contoh:
"mahasiswa
dilarang tidak boleh merokok di ruang kelas"
kalimat di atas
terjadi kerancuan karena pemakaian kata dilarang dan tidak boleh disatukan
pemakaiannya.
BAB III
KESIMPULAN
Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dan untuk
menguasai suatu keterampilan kita harus rajin berlatih begitu juga dengan keterampilan menulis. Agar kita
menguasai keterampilan
menulis kita harus rajin berlatih menulis, karena menulis mempunyai aturan
(asas menulis yang baik dan benar). Penggunaan kalimat efektif dalam menulis
termasuk menulis pengalaman pribadi sangat kurang sekali. Penulis lebih sering
beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi tidak memerlukan/ membutuhkan tata
cara menulis, karena penulis beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi hanya
dikonsumsi diri sendiri, jadi kalimat – kalimat yang digunakan tidak sesuai EYD
atau tidak efektif. Melalui pembelajaran ini diharapkan penulis dapat menggunakan kalimat efektif dalam
menulis pengalaman pribadi. Karena pembelajaran ini secara langsung memberikan gambaran
tentang apa itu kalimat efektif dan bagaimana kalimat efektif dalam menulis
pengalaman pribadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø http://zegyjib.wordpress.com/matkul/bahasa-indonesia/definisi-kalimat-efektif-dan-ciri-cirinya-resume-6/
Ø http://dayintapinasthika.wordpress.com/2013/01/02/contoh-kalimat-efektif-dan-kalimat-tidak-efektif/
Ø http://ramadhoan.blogspot.com/2013/07/penyebab-ketidak-efektifan-kalimat.html
0 komentar:
Posting Komentar