Kelompok ; 5
Anggota ;
fikri ash shiddiqie
Renaldi k
Rizal
Smk negeri 4
kota sukabumi
2014
Candi
peninggalan mataram kuno
1.
Candi Borobudur
2 Candi Pawon,
Mend Ngawen
3 candi prambanan
Prasasti
1Canggal
Prasasti
Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti dalam bentuk candra sengkala berangka tahun654 Saka atau 732 Masehi yang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti yang ditulis pada stela
batu ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti
dipandang sebagai pernyataan diri RajaSanjaya pada tahun 732 sebagai
seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini menceritakan
tentang pendirian lingga (lambang Siwa) di desa Kunjarakunja oleh Sanjaya. Diceritakan
pula bahwa yang menjadi raja mula-mula adalah Sanna, kemudian digantikan
oleh Sanjaya anak Sannaha, saudara perempuan
Sanna.
2. Prasasti Kalasan
2. Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun 700
Saka atau 778M. Prasasti yang
ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini
menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara)
yang merupakan mustika keluarga Sailendra (Sailendra Wamsatilaka) atas
permintaan keluarga Syailendra, untuk membangun
bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara bagi
para pendeta, serta penghadiahan
desa Kalasan untuk para sanggha (umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Kalasan. Prasasti ini kini disimpan dengan
No. D.147 di Museum Nasional, Jakarta.
3. Prasasti Kedu (Mantyasih)
3. Prasasti Kedu (Mantyasih)
Prasasti
Mantyasih, juga disebut Prasasti Balitung atau Prasasti Tembaga
Kedu adalah prasasti berangka tahun 907 M yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini ditemukan
di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan memuat daftar silsilah raja-raja
Mataram sebelum Raja Balitung. Prasasti ini dibuat
sebagai upaya melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga
menyebutkan raja-raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan
Mataram Kuno. Dalam prasasti juga disebutkan bahwa desa Mantyasih yang
ditetapkan Balitung sebagai desa perdikan (daerah bebas pajak).
Di kampung Meteseh saat ini masih terdapat sebuah lumpang batu, yang diyakini
sebagai tempat upacara penetapan sima atau desa perdikan. Selain itu disebutkan
pula tentang keberadaan Gunung Susundara dan Wukir Sumbing (sekarang Gunung Sindoro danSumbing). Kata "Mantyasih" sendiri dapat
diartikan "beriman dalam cinta kasih"
4. Prasasti Kelurak
4. Prasasti Kelurak
Prasasti
Kelurak merupakan prasasti batu berangka tahun 782
M yang ditemukan di dekat Candi Lumbung Desa Kelurak, di sebelah utara Kompleks
Percandian Prambanan, Jawa Tengah. Keadaan batu prasasti Kelurak
sudah sangat aus, sehingga isi keseluruhannya kurang diketahui. Secara garis
besar, isinya adalah tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya. Menurut
para ahli, yang dimaksud dengan bangunan tersebut adalah Candi Sewu, yang terletak di Kompleks Percandian
Prambanan. Nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan
Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kelurak ditulis dalam aksara
Pranagari, dengan menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti ini kini
disimpan dengan No. D.44 di Museum Nasional, Jakarta.
5. Prasasti Ratu Boko
5. Prasasti Ratu Boko
Nama "Ratu
Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat.
Ratu Baka (Bahasa Jawa, arti harafiah: "raja
bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada
komplek Candi Prambanan. Ditemukan di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan
terletak pada ketinggian hampir 200 m di atas permukaan laut. berisikan tentang
kekalahan Balaputeradewa dalam perang saudara dengan kakaknya (Pramodawardhani).
Balaputradewa melarikan diri ke sriwijaya.
0 komentar:
Posting Komentar