BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesatnya mengimbas pada
seluruh aspek kehidupan yang praktis demikian juga halnya dalam dunia pendidikan
tertinggal jauh dan pengembangan iptek itu sendiri.Sering kali dunia pendidikan
kurang diperhatikan perkembangan iptek sehingga hal-hal yang baru seharusnya telah
disampaikan kepada siswa ternyata mengalami keterlambatan.
Dalam rangka penyesuaian perkembangan iptek pada dunia pendidikan,
dalam kurung waktu tertentu diadakan perubahan kurikulum. Sehubungan hal ini
khususnya pendidikan kejuruan menengah maupun pendidikan tinggi,
disamping teori juga diberi kesempatan untuk melaksanakan praktek baik yang
diselenggarakan di sekolah maupun diluar pendidikan.
Kaitannya dengan praktek yang dilaksanakan diluar sekolah / industri di jurusan
pendidikan sepeda motor sukabumi telah menetapkan prakerin.
Prakerin ini dilaksanakan dalam rangka menjembatani kesenjangan yang terjadi
antara teori dan pelaksanaan prakteknya dilapangan karena kita tahu antara teori
dan pelaksanaan praktek sangat jauh berbeda.
Ini di sebabkan di lapangan pelaksanaan teori diambil yang praktis – praktis saja.
Apalagi pada dunia industri atau perusahaan yang berorientasi
keuntungan jarang sekali pelaksanaan teori dengan praktek yang
dilaksanakan seideal mungkin.pelaksanaan prakrin ini dilaksanakan di suatu tempat,
yaitu di Mitra Damai Motor.
1.2 Maksud dan Tujuan
Dalam pelaksanaan praktek kerja industri,dalam rangka
pelaksanaan prakrin ada beberapa tujuan yang harus dicapai,
tujuan tersebut antara lain:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional (dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja dengan tuntutan lapangan kerja ).
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesesuaian ( Link And Match )
sekolah dengan dunia industri.
3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan tenaga
kerja yang berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan pengalaman kerja sebagai proses pendidikan.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Bagi siswa yangtelah melakukan Praktek Kerja Lapangan
dalam rangka Prakrin
diwajibkan memberikan laporan. Adapun tujuan pembuatan laporan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UAS/UN.
2. Sebagai bukti bahwa siswa telah melaksanakan Prakrin.
3. Untuk mengevaluasi apakah kegiatan yang telah dilaksanakan cukup relavan atau
tuntutan dengan program studi.
4. Siswa mampu member alternatife pemecahan masalah kejuruan sesuai program studi
yang di pilihnya secara halus dan mendalam yang terungkap dari karya tulisnya.
5. Sebagai latihan membuat laporan dimana sebagai calon pegawai,
tamatan SMK
dituntut untuk menuangkan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bentuk karya tulis.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara :
Observasi
Dalam pelaksanaan prakerin metode observasi dilakukan dengan mengamati
dan
mempelajari yang sedang dilakukan dengan mengamati dan mempelajari yang sedang
dikerjakan pada metode ini penulisan mengadakan Tanya jawab dengan
pembimbing prakerin untuk memperoleh data, namun yang lebih banyak dalam
pelaksanaan interview baik itu yang tanya jawab langsung dengan prakerin.
BAB II
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
2.1 Sejarah VIAR
VIAR didirikan dengan tekad untuk menjadi salah satu produsen sepeda motor
terbesar di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan komitmen VIAR yang selalu memproduksi sepeda motor
dengan mutu tinggi dan harga yang terjangkau kepada masyarakat Indonesia agar
VIAR menjadi leading brand otomotif di Indonesia.
Kini, dengan pabrik luas yang berlokasi di Semarang, VIAR terus mengadakan
ekspansi pabrik hingga seluas 20 hektar. Saat ini VIAR telah mampu memproduksi
sepeda motor secara CKD (Completely Knocked-Down) dan memiliki kapasitas produksi
hingga 1000 unit per hari sehingga menjadikannya sebagai salah satu pabrik
otomotif terbesar di Indonesia. Dukungan berbagai vendor part otomotif terbaik
di Indonesia dan luar negeri serta ketatnya Quality Control memastikan setiap
produk sepeda motor viar merupakan produk yang bermutu tinggi.
Lebih dari 700 dealer sepeda motor di seluruh Indonesia telah bergabung
menjadi jaringan penjualan sepeda motor VIAR. Dari segi pembiayaan, VIAR juga
didukung oleh perusahaan-perusahaan leasing terbesar seperti ADIRA Dinamika
Multi Finance dan Bhakti Finance. Hal ini telah mengukuhkan eksistensi
sepeda motor VIAR di dalam dunia otomotif Indonesia .
Berikut adalah beberapa peristiwa dan perkembangan yang penting dari sejak
Viar didirikan tahun 2000 :
February 2000 PT Triangle Motorindo didirikan
July 2000 Sepeda Motor diimport secara CBU (Completely Built-up)/utuh
Desember 2000 Pabrik perakitan di Terboyo Industrial Park (Semarang) selesai
dibangun. Lini Mesin dan rangka mulai didirikan.
Juli 2001 Perakitan secara CKD (Completely Knocked-Down)/terurai dimulai
Oktober 2001 Proyek VIAR Taiwan Motorcycle - generasi Apollo dimulai
Desember 2001 Perakitan VIAR Apollo dilakukan secara IKD dengan mengunakan
komponen
mesin Taiwan dan dibantu oleh tenaga ahli dari Taiwan
Juni 2003 Pabrik terintegrasi tahap II resmi beroperasi dan VIAR generasi Speed
mulai diproduksi. Pengunaan komponen lokal semakin digalakan dalam generasi Speed
Oktober 2004 Pengembangan jaringan penjualan, servis dan suku cadang yang lebih
intensif dan menyebar pada wilayah seluruh Indonesia dimulai
Februari 2006 VIAR Generasi Star dimulai dengan tema "MOTOR MURAH TAPI
BUKAN MURAHAN"
Juni 2007 Pabrik terintegrasi tahap III selesai dan dilanjutkan dengan
pengembangan line produksi, QC, R&B, serta Teknologi Engineering untuk masa depan
Juli 2007 Pembangunan Pabrik terintegrasi Tahap IV dimulai persiapan pembangunan
kawasan industri otomotif yang modern dan terpadu. Investasi
tahap I sebesar 20 juta USD.
Desember 2009 Peluncuran sepeda motor varian Sport VIX-R di Semarang.
Gambar Tabel 2.1
2.2 Visi Dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadikan Viar sebagai leading brand di bidang Otomotif di Indonesia
Misi :
Menyediakan kendaraan transportasi yang berkualitas dan bergaransi dengan
harga yang terjangkau bagi mayoritas penduduk Indonesia
Pabrik VIAR yang berlokasi di Semarang (Jawa Tengah) telah berdiri sejak
tahun 2000.
Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan Triangle Motorindo, pabrik
VIAR juga
mengalami perkembangan yang signifikan, baik dalam system produksi, kapasitas
produksi,
dan kualitas produksi. Melihat permintaan akan sepeda motor VIAR yang meningkat
maka
Triangle Motorindo kemudian membangun pabrik II seluas 20 hektar di areal Bukit
Semarang Baru – Semarang, Jawa Tengah.
Pabrik I : Terboyo Industrial Park
Pabrik VIAR I telah berdiri sejak Desember 2000 di kawasan Industri Terboyo,
Semarang. Dalam perkembangannya, sistem produksi yang bermula dari CBU telah
meningkat hingga menjadi system CKD (Completely Knocked-Down). Kapasitas produksi
pabrik yang
seluas 4 Hektar ini mencapai 25.000 Unit per bulan.
Pabrik II : Bukit Semarang Baru
Pembangunan pabrik II VIAR seluas 20 Hektar di Bukit
Semarang Baru (BSB) - Semarang,
sudah dimulai sejak pertengahan 2007. Pabrik ini akan mengusung konsep baru
dimana
tidak hanya menjadi pabrik perakitan sepeda motor, namun juga mampu
dalam memproduksi berbagai sparepart sepeda motor VIAR. Pabrik in akan
memiliki peralatan dan perlengkapan yang mutakhir dalam industri otomotif di
Indonesia dan menjadi pabrik sepeda motor pertama di Indonesia yang juga
memproduksi sparepart original sendiri.
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Diagram 2.1
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Roda
Pada sepeda motor Roda depan dan belakang berfungsi sebagai penunjang
sepeda motor untuk dapat berjalan. Terutama roda belakang sebagai tenaga
penggerak sepeda motor yang diterima/didapat dari tenaga mesin yang disalurkan
melalui transmisi dan rantai roda.
3.2 Bagian – bagian Roda
1. Bantalan roda
Fungsi dari bantalan roda adalah untuk memperkecil gesekan perputaran
antara poros dan rumahnya atau sebaliknya. Oleh karena fungsinya yang
demikian maka sebuah bantalan
roda harus tahan terhadap keausan karena bantalan roda secara terus
menerus berputar. Jika sudah aus berarti harus diganti. Bantalan roda
juga harus tahan terhadap karat dan mempunyai koefisien gesek yang kecil
sehingga kerugian tenaga akibat gesekan relatif kecil.
Syarat lain yang harus dipenuhi oleh bantalan roda adalah mampu bekerja
pada temperatur tinggi dan mampu berfungsi tanpa diberi pelumasan. Kedua
syarat terakhir sangat perlu karena poros yang berputar akan naik terus suhunya,
dan pelumasan pada bantalan agak sulit dikerjakan.
Apabila harus sering
dilumasi
maka hal itu bukan suatu pekerjaan yang mudah. Bantalan roda dalam jangka waktu
tertentu harus dilumasi sekurang – kurangnya pada saat dibongkar atau diganti.
Pelumasan bantalan roda umumnya cukup dengan vet yang juga berfungsi untuk
menjaga
kotoran agar tidak masuk ke dalam cincinnya, di samping untuk mencegah keausan
dan
menurunkan gesekan. Bagian – bagian utama dari sebuah cincin luar,
elemen gelinding, cincin dalam sangkar, yaitu elemen gelinding peluru bola,
silinder, busur, dan kerucut. Bantalan peluru bola biasanya dipakai
pada sistem
penggerak roda depan. Bantalan ini tidak dapat disetel.
Jika terjadi kelonggaran maka harus segera diganti dan tak perlu dilumasi.
Pada bantalan jenis ini sudah terisi vet khusus yang tertutup sil.
Jenis bantalan rol silinder sama dengan jenis bantalan peluru roda.
Tidak dapat disetel dan tak perlu dilumasi. Bantalan ini digunakan pada aksel
rigid yang menggerakkan roda. Bantalan yang dapat disetel dan dilumasi adalah
bantalan jenis kerucut. Biasanya digunakan pada naf yang tidak menggerakkan roda.
Gambar 3.1
2. Jari – jari
Susunan jari-jari dari pusatnya adalah sebagai penghubung tromol roda
dengan
peleknya. Jari-jari juga berfungsi sebagai penopang berat sepeda motor
seberapa besar tenaga yang dibebankan melalui roda dan sekaligus juga
penyerap getaran/goncangan dari jalanan.
Bentuk jari-jari yang terpasang pada SMH yang dipasarkan di Indonesia dapat
dibedakan bentuknya antara jari-jari luar dan dalam.
Bentuk atau cirri-ciri jari-jari sebagai berikut :
1. Bentuk jari-jari luar dengan mempunyai kebengkokan kurang dari 900 atau
mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih panjang.
2. Bentuk jari-jari dalam dengan mempunyai kebengkokan lebih dari 900 atau
mempunyai jarak antara kepala dengan kebengkokan lebih pendek. Merakit
jari-jari ke hub/tromol ke pelek ada perbedaaan pola anyaman untuk jenis
rem tromol maupun rem cakram. Pola anyaman jari-jari.
Gambar 3.2
3. Pelek
Pelek merupakan komponen yang vital bagi keselamatan dalam pengendaraan,
sehingga harus cukup kuat menahan beban vertikal dan beban samping,
gaya pengendaraan dan pengereman, serta berbagai gaya yang menumpunya.
Gambar 3.3
4. Ban
Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk
mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan,
melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan
antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Gambar 3.3
5. tromol
Tromol adalah komponen rem yang berhubungan dengan roda .
Tromol inilah yang bergesekan dengan kampas rem dalam upaya memperlambat
atau menghentikan putaran roda.
Gambar 3.4
6. As Roda
As atau poros adalah pusat atau sumbu dari suatu lingkaran atau roda
kendaraan bermotor ataupun tidak bermotor. Pada roda mobil, as dilengkapi
dengan bantalan agar putarannya menjadi licin serta perangkat untuk
meredam kejutan yang dikenal sebagai shock absorber atau suspensi.
Gambar 3.5
3.3 Gangguan yangterjadi pada Roda
1. Pengendalian kemudi terasa berat.
a. Kekencangan mur pada kemudi terlalu keras
b. Kerusakan pada bearing (bantalan)
c. Tekanan angina ban kuran
d. Kesalahan pemasangan ukuran pada ban depan
2. Roda depan goyang/oleng
a. Pelek bengkok
b. Bantalan roda rusak
c. Jari-jari kendor
3. Pengendalian berat ke satu sisi
a. Pemasangan suspensi kiri dan kanan tidak tepat
b. Garpu depan bengkok
c. Poros roda depan bengkok
d. Terjadinya kelainan pada steering head bearing
e. Frame /rangka bengkok
f. Kelainan pada bantalan
g. Terjadi kerusakan pada pivot swing arm.
4. Pengendalian berat ke satu sisi
a. Penyetelan rem tidak tepat
b. Terjadi kelainan pada bearing roda
c. Terjadi kelainan pada gear speedometer
3.4 Cara perawatan Roda
Jika merasakan adanya roda yang goyang ketika di kendarai,
hendaknya segera di cek.
Apakah penyebab goyang/ olengnya roda itu karena ruji sudah kendor,
rim sudah oleng/ bengkok atau laher sudah rusak.
Jika ruji sudah kendor
maka segera bawa ke bengkel stel roda apakah ruji masih
bisa di kencangkan kembali atau sudah harus di ganti,
jika laher sudah rusak memang harus di ganti,
jika yang rusak rem/ velgnya
maka perlu di lihat apakah masih bias
di perbaiki dengan di kenteng atau harus di ganti.
Jika anda membeli
motor baru maka sebaiknya roda harus di stel ulang kekencangan ruji rujinya.
Karena biasanya stelan roda
pekerjaan pabrik kurang bagus pada motor-motor baru.
Jangan mengendarai motor pada waktu ban kempes/ kurang angin.
Karena hal tersebut bisa
merusak velg / rem.Jika mengganti velg atau ban luar sepeda motor, hendaknya di
pilih ban dan velg/ rim dengan ukuran yang proporsional. Jika ukuran ban dan
velg terlalu besar maka akan terasa berat dan jika terlalu kecil maka akan berbahaya
karena dapat memudahkan tergelincir ketika dalam keadaan miring pada posisi belok.
Ketika kampas rem habis (untuk rem kampas non cakram) hendaknya segera di ganti,
karena jika kampas rem habis dan rem masih di gunakan,
maka kampas yang telah habis/ tipis tersebut akan mengikis permukaan dalam tromol.
Dan akan membuat aus tromol bagian dalam,
sehingga dapat mengurangi kinerja rem meskipun kampas di ganti yang baru.
Hal tersebut terjadi karena tromol sudah aus.
Hindarilah atau paling tidak pelankanlah
kendaraan ketika melewati jalan yang berlubang lubang atau jalan yang tidak rata,
terutama untuk pemakai kendaraan dengan velg/ rim aluminium.
3.5 Cara Membaca Kode Ban
Ukuran ban biasanya menggunakan sistem metrik (metric system)
atau sistem inci (inch system). Sebagai ilustrasi misal
ban mempunyai kode: 100/90-18, dan 2.50-17.
Ban 100/90-18 ini menggunakan sistem metrik maksud angka pertama adalah
ukuran lebar ban, angka kedua setelah garis miring (/)
adalan rasio dalam persen antara lebar dan tinggi ban dan angka ketiga setelah
tanda – adalah diameter pelek/velg. Jadi ukuran ban dengan kode 100/90-18 jika
diterjemahkan adalah lebar ban 100 mm, tinggi ban 90% x 100= 90 mm dan diameter
dalam ban atau ukuran velg/rim 18 inchi.
Ban 2.50-17 menggunakan sistem inci jadi ukuran ban adalah lebar 2.5
inchi jika diubah menjadi mm, 1 inch = 2.54 jadi lebar ban 63.4 mm, tinggi ban
karena angka kedua setelah garis miring tidak ada dianggap rasionya 100% jadi
tingginya 2.50 inchi dan diameter dalam ban 17 inchi atau ukuran
pelek/rim 17 inchi.
Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang menunjukan kapan
ban diproduksi. Misalnya, 2108 angka tersebut dapat dibaca dua angka pertama
menunjukan minggu, dua angka terakhir tahun pembuatan.
Jadi kode di atas adalah
ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2008. Kode usia produksi perlu diperhatikan
jadi dapat berapa lama ban tersimpan, yang dikuatirkan akan berpengaruh terhadap
performa ban itu sendiri. Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang
biasanya di tulis dengan huruf (alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut
untuk ban depan sedangkan “R” rear ban tersebut untuk ban belakang. Biasanya
ada perbedaan bentuk kembangan/pattern ban depan dan belakang dikarenakan
fungsinya yang berbeda untuk ban depan sebagai kemudi dan jika hujan harus
bisa mengalirkan air makanya ban depan biasanya mempunyai alur air. Sedangkan
ban belakang fungsi untuk menggerakan maka membutuhkan torsi yang besar sehingga
traksi sangat dibutuhkan makanya ban belakang biasanya ukuran lebih besar dan
tidak mempunyai alur air. Tetapi kadang kita juga suka menjumpai ban belakang
mempunyai alur air hanya beda ukuran lebih besar saja.
Kode Kecepatan Maksimum
Kode kecepatan maksimun ditulis dengan kode huruf,
yang menunjukan batas maksimal sebuah ban dipacu terus selama 1 jam
dengan membawa beban sesuai spesifikasi standar.
Tabel kecepatan maksimum
Tabel 3.5
3.6 Fungsi Ban dalam dan Ban luar
1. Fungsi Ban Dalam
Menampung dan menahan tekanan udara, guna membentuk serta mempertahankan
profil ban luar tetap sempurna. Komponen Ban Dalam Valve/pentil,
bagian yang berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan udara serta
menjaga
tekanan udara. Body (karet), yang berbentuk melingkar.
1. Fungsi Ban Luar
Berikut adalah bagian-bagian utama ban dan fungsinya :
1. Carcass
Carcass ada didalam ban. Fungsinya menahan berat, goncangan, tumbukan dan
tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply cord.
2. Breaker
Cord yang digunakan didalam Carcass dapat menjadi rusak karena
tumbukan-tumbukan dijalan, seperti lubang-lubang, batu dan lain-lain.
Jadi yang dinamakan “Breaker” ditempatkan diantara Trad dan Carcass
dengan
maksud sebagai peredam goncangan/tumbukan.
3. Bead
Bead berfungsi untuk menahan kedua ujung daricord,
menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke rem(pelek).
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan Pada Roda
Velg atau rim adalah komponen kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai
penahan atau rumah ban/ tire. Velg motor memiliki komposisi bahan pada
table 4.1 di buat dengan menggunakan proses metal forging
Komposisi Presentase (%)
Al (alumunium) 92,70
Cu (Tembaga) 2,00
Fe (Besi) 0,80
Mg (Magnesium) 1,00
Ni (Nikel) 1,00
Si (Silikon) 0,80
Zn (seng) 0,30
Tabel 4.1. Komposisi velg
Kasus yang terjadi :
Kerusakan pada velg yang diakibatkan beban impak yang mengakibatkan velg
terdeformasi, seperti terlihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1 Velg terdeformasi
Kerusakan pada velg bisa diakibatkan oleh beberapa factor yaitu:
a) Kondisi jalan yang rusak.
b) Tekanan angin pada ban kurang.
c) Adanya beban berlebih.
d) Kecapatan kendaraan.
4.2 Penyebab Kerusakan pada Roda
1. Mengangkut beban berat dan tekanan angin kurang
Pada umumnya, sepeda motor dirancang dengan kemampuan atau daya angkut beban
hingga berat tertentu. Sepanjang beban yang diangkut tidak melebihi ketentuan itu
maka berat yang harus disangga oleh ban juga masih dalam batas kemampuannya. Namun,
bila beban yang diangkut melebihi kapasitas atau kemampuan sepeda motor maka gesekan
antara permukaan ban dengan lintasan yang dilalui juga semakin besar, meski tekanan
angin ban sesuai standar.
Gesekan yang jauh lebih besar akan terjadi bila angin ban kurang dari standar
yang ditentukan. Akibatnya, permukaan ban akan cepat gundul atau tipis.
Disarankan pemilik motor untuk memeriksa tekanan ban setiap dua minggu sekali.
Pasalnya, perbedaan suhu antara di dalam dan di luar ban turut memicu cepat
berkurangnya tekanan angin.
2. Selalu standar samping dalam waktu lama
Masalah ini terlihat sepele. Padahal, faktanya, kebiasaan yang salah itu cukup
memberi pengaruh yang signifikan terhadap keausan ban.
Kebiasaan standar samping mengakibatkan beban yang disangga oleh salah satu
shockbreaker juga tidak seimbang. Sehingga shockbreaker samping kiri
cenderung lebih miring dibanding yang di sebelah kanan.
Alhasil, saat motor dikendarai maka kondisi shockbreaker yang seperti itu akan
menyebabkan pinggir ban bagian samping kiri cepat aus atau tipis. Sebab,
shockbreaker yang miring akan menekan ban bagian samping.
Selain itu sangat disarankan untuk melakukan pengecekan kondisi shockbreaker
secara berkala. Hal ini bertujuan untuk mencegah satu di antara kedua
peranti itu, atau kedua-duanya ambles atau miring.
Roda depan dan belakang bergoyang
Kemungkinan penyebab Cara perbaikan
Kondisi ban cacat Ganti
Jari-jari longgar Setel kembali
Baut penahan kemudi longgar Perbaiki
Pelor-pelor baja roda depan dan belakang aus Ganti
Roda depan atau roda belakang tidak lurus Perbaiki
1. Alat
a. Kunci pas\ ring 17
b. Kunci pas\ ring 19
c. Kunci pas 12
d. Kunci pas 10
4.3 Membongkar roda depan
a. Naikkan roda depan lepas dari tanah dengan menempatkan sebuah Blok
b. Lepaskan sekerup pemasangan kabel speedometer.
c. Lepaskan pin pengaman dan mur poros.
d. Keluarkan poros depan dan roda depan.
e. Hati-hati jangan sampai menjatuhkan sepeda motor selama diservis.
f. Lepaskan mur poros kemudian lepaskan roda depan.
g. Jangan tekan handel rem depan setelah roda depan dilepas.
h. Keluarkan collar samping dan sil debu dari hub roda depan.
i. Lepaskan rumah roda gigi penggerak speedometer, sil oli dan penahan.
Gambar 4.2
Melakukan pemeriksaan
a. Letakkan poros pada blok V.
b. Letakkan roda pada penyetel pelek.
c. Putar roda dengan tangan ukur keolengan pelek menggunakan meter Pengukur.
d. Kebengkokan sebenarnya adalah setengah dari pembacaan total indikator.
e. Setel jari-jari roda untuk memperbaiki keolengan pelek
f. Bantalan roda harus diganti secara berpasangan.
g. Periksa keolengan pelek dengan meletakkan roda pada alat penggantung untuk
pemutaran roda.
h. Periksa bantalan roda.
i. Putar lingkaran dalam dari masing-masing bantalan dengan jari-jari.
j. Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa suara berisik,
juga periksa bahwa lingkaran luar bantalan terpasang dengan erat pada roda,
keluarkan dan buang bantalan jika tidak dapat berputar dengan halus dan
tanpa
suara yang disebabkan bantalan terpasang dengan longgar pada roda.
k. Lepaskan dan ganti dengan bantalan baru jika cincin-cincin tidak
berputar
dengan halus, dan ada suara berisik atau jika letaknya dalam keadaan
longgar
pada hub.
4.4 Hub Rusak
Pada sepeda motor fungsi ban sangat penting karena dengan ban,
motor jadi bisa jalan. Kualitas ban juga begitu pentingnya,
kompon yang baik tentu akan lebih lengket ke aspal.
Faktor ban habis sebelah sebenarnya sangat banyak,
tetapi yang pasti dan umumnya adalah segitiga bagian depan,
sasis atau swing arm lebih mengambil peran penting dalam kerusakan ban
sebelah ini. Karena jika diteliti ulang,
rupanya kondisi lainnya masih bisa diimbangi oleh bagian yang lainnya juga.
1. Segitiga
Mungkin saja segitiga yang sudah tidak lurus menjadi penyebab habisnya ban
separuh ini, tentu saja jika itu segitiga, yang habis sebelah adalah kondisi
untuk ban depan. Cukup press segitiga ke bengkel bubut atau beli segitiga baru.
2. Swing Arm
Masalah swing arm bisa saja terjadi tetapi khusus untuk bagian ban belakang saja.
Jika habis lebih ke kanan ban maka swing arm / lengan ayun lebih rendah as-nya
yang di sebelah kanan beberapa millimeter atau bahkan beberapa centimeter.
Begitu sebaliknya jika yang lebih dominan habis atau ban habisnya agak miring
ke kiri, berarti as lengan ayun yang sebelah kanan miring agak lebih tinggi dari
as lengan ayun yang sebelah kiri beberapa centimeter.
3. Sasis
Sasis adalah kemungkinan paling buruk,
jika memang terlihat ban depan dan ban belakang kondisinya miring
dan lengan ayun / segitiga dalam keadaan baik, terpaksa harus press
sasis motor Anda
.
4. Shock motor atau oli shock motor habis sebelah
Pernah terjadi pada motor teman, shock mati sebelah karena mengalami kebocoran
tetapi saya perhatikan ban pada motornya tidak habis sebelah padahal shock depan
motornya tidak diservis olehnya dan oli shock kosong sebelah.
Tetapi jika memang shock dirasa sudah tidak enak dan belum di ganti oli atau
per-nya boleh coba mengganti oli shock motor.
5. Laher
Kemungkinan laher sudah oblak dan goyang-goyang juga bisa menjadi
penyebab ban botak sebelah, tetapi pada teorinya jika laher oblak, motor akan
sulit berjalan dan kemiringan yang terjadi pada ban masih mampu diredam oleh
shock motor, dan inilah yang menjadi penyebab motor terasa banting kiri dan
banting kanan.
6. Ban jelek atau kurang berkualitas
Jika semua dirasa bagus dan masih mantap, maka kita bisa menyalahkan ban yang
digunakan, mungkin sudah kadaluarsa dari masa pembuat, maka ban akan menjadi
sangat keras dan berbahaya jika digunakan.
4.5 Bearing Roda Rusak
Ciri laher roda yang sudah tidak layak pakai adalah bertambahnya besaran
clearance
antara bola baja dan race ball pada bearing. Hal ini mengakibatkan putaran
eksentris pada roda terhadap as roda/sumbu roda (excentrical rotation) sehingga
menimbulkan suatu gerakan axial pada roda terhadap sumbu roda seiring dengan
tidak ratanya permukaan jalan yang dilewati. Pada pemakaian normal gejala ini
akan mulai terasa setelah pemakaian kurang lebih 2-3 tahun,
atau bisa lebih cepat tergantung kondisi medan jalan yang dilalui dalam
kesehariannya. Pada kasus lain, buruknya kualitas grease dan rusaknya
seal grease tromol sering menjadi faktor pemendek usia pakai
sebuah laher/ bearing roda.
Gambar 4.3
Rusaknya bearing roda akan berpengaruh pada handling karena berkurangnya
kestabilan sepeda motor. Terlebih jika hal ini terjadi pada bearing roda depan
akan berdampak lebih siknifikan. Efek pada saat di pakai pada jalan lurus motor
seol
ah sempoyongan melayang ke kanan atau kiri sehingga susah dikendalikan.
Jika dipakai untuk melibas tikungan, serasa over steering membanting terlalu
kedalam searah dengan arah belokan. Kalau sudah begini mau tidak mau bearing harus
segera diganti demi kenyamanan dan keselamatan pengendara.
Dampak buruk juga akan menimpa komponen lain bagi anda yang membiarkan hal ini
berkepanjangan. Rusaknya rumah bearing/laher dan as roda merupakan akibat fatal
yang sangat mungkin terjadi. Material teromol velg yang umumnya berbahan dasar
alumunium akan mengalami luka yang lama-kelamaan mengakibatkan over size,
sehingga
bearing tidak akan tertanam/tertahan sempurna lagi pada rumahnya. Pada kasus lain
sering di jumpai luka aus berlebih pada as roda sehingga mengurangi kepresisian
gerak putar roda walau telah dilakukan penggantian bearing baru.
4.6 Ban Gundul
Ban memang akhirnya habis komponnya. Tapi bila, belum waktunya sudah minta ganti
itu sama dengan ada kesalahan perlakukan nya.
Ban yang awet sih bisa dua tahun atau sekitar 30.000 km penggunaannya .
Tetapi kurang dari ini sudah botak, berarti cara merawat dan perlakuan nya salah.
Demikian detail nya.
Gambar 4.4
1. Tekanan angin
Jika tekanan angin kurang, permukaan tapak ban yang bersentuhan dengan aspal
lebih banyak. Akibatnya, kontak antara ban dan aspal juga banyak dan otomatis
gesakan lebih besar. Ujungnya kompon ban banyak terkikis aus.
Ban kempes juga akan membebani mesin, bahan bakar boros. Tekanan angin standar
dengan beban rata-rata adalah depan 28 – 30 psi dan belakang 30 – 32 psi.
2. Kelebihan beban
Pada dinding ban tertulis beban maksimum yang boleh diterima oleh si karet.
Beban berlebaihan bikin gesekan antara ban dan permukaan aspal akan lebih besar.
Bila motor memang dibeli tujuannya untuk angkutan berat,
sebaiknya sejak awal pilih ban dengan load index yang lebih.
3. Gaya mengemudi ugal-ugalan
Gaya mengemudi yang suka kamu juga salah satu sebab ban cepat habis.
Apalagi bila
sering mengerem yang muncul bunyi yang lama.
Dipastikan ban akan tidak rata ausnya. Termasuk di dalamnya
gas-rem-gas-rem dengan ektrem.
Habis itu gas full dengan akselerasi yang yahud. Itu sama dengan aksi 3 bulan.
Maksudnya, ban yang seharusnya bisa tiga tahun,
dengan carta ini hanya 3 bulan.
4. Jenis kompon ban
Ban harian diolah dari pabriknya pakai kompon reguler yang lebih keras dibanding
ban balap yang menggunakan kompon lunak. Tak sedikit pengendara motor yang
memilih ban balap untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja enak,
tapi risikonya cepat ganti.
5. Suspensi Rusak
Bila suspensi rusak atau sokbreker tidak aktif, ban juga jadi benjol-benjol.
Keausannya tidak rata lantaran tekanan suspensi pada aspal tidak rata. Makanya,
bila ada ban yang tidak rata ausnya, dipastikan dari kinerja suspense
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ban merupakan komponen kendaraan yang kadang tidak begitu mendapat perhatian.
Bahkan adakalanya kita menggunakan ban seenaknya sehingga tanpa kita sadari
bisa membuat ban tersebut cepat menjadi tipis.
Dengan cara tertentu sebenarnya proses penipisan ban kendaraan bisa
sedikit di kurangi walaupun akan tetap berkurang ketebalannya. Sebagai bahan
perbandingan, umur ban sepeda motor depan bisa mencapai 2 tahun
sedangkan untuk ban belakang bisa mencapai 1 tahun. Umur tersebut
adalah umur standart untuk pemakaian normal dalam kota. Jadi jika ban motor anda
lebih cepat gundul, perlu adanya analisa apa penyebabnya.
Proses berkendara yang tidak baik juga turut andil dalam proses mempercepat gundul
atau tipisnya ban. Berikut ini beberapa trik dari sobatpc.com
yang mungkin bisa anda pakai dalam berkendara agar ban bisa lebih awet dan
tidak cepat gundul atau tipis.
5.2 Saran-Saran
1. Gunakan tekanan udara yang pas. Jangan menggunakan tekanan udara yang
terlalu keras karena akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam berkendara.
Sedangkan tekanan udara yang terlalu lemah akan menyebabkan ban cepat tipis,
karena terlalu banyak bagian ban yang menapak dijalan.
2. Minimalisir atau kurangi beban kendaraan. Semakin berat beban kendaraan,
maka semakin cepat ban menjadi tipis, karena ban menjadi ekstra keras dalam
menopang kendaraan tersebut.
3. Hindari jalan yang banyak mengandung tumpahan minyak.
Kadang kala ada beberapa bagian jalan yang terkena tumpahan minyak,
kalo bisa hindari jangan sampai ban anda melewati minyak tersebut,
karena hal tersebut akan membuat ban lebih mudah untuk terkikis,
karena ban yang terkena minyak akan menjadi lebih lunak.
4. Gunakan rem secara wajar dan perlahan. Jangan menggunakan rem secara mendadak,
apalagi sampai ban berhenti tetapi kendaraan masih melaju yang
menyebabkan terjadi gesekan
antara ban dengan jalan raya super keras.
Kalo hal ini terjadi maka pastinya ban kendaraan anda akan cepat gundul.
5. Hindari jalan yang jelek, berbatu atau berkerikit. Selain tidak nyaman,
jenis jalan ini juga memacu untuk lebih cepat membuat ban menjadi tipis.
JURNAL HARIAN
3.1 JURNAL KEGIATAN HARIAN
NAMA PERUSAHAAN / INDUSTRI : MITRA DAMAI MOTOR
ALAMAT INDUSTRI: Jln Pelabuhan II no. 191 SukabumiTlp (0266) 211 090
BERGERAK DIBIDANG: Sepeda Motor
NO NAMA KEGIATAN DIKERJAKAN TANGGAL
1 Observasi lingkungan 01 April 2014
2 Membuka cover 02 – 04 April 2014
Ganti oli
3 Mengganti sebleker depan 05 April 2014
Membuka dan memasang cover
4 Mengganti as roda 06 April 2014
Membantu memperbaiki browser
5 Ganti oli 07 April 2014
Memasang cover
Membersihkan bengkel
6 Memasang spak board 08 April 2014
Ganti oli
Membersihkan bengkel
7 Memasang accu 09 April 2014
Memasang cover
8 Ganti oli 11 April 2014
Mengisi accu
9 Memasang cover 12 April 2014
Ganti oli
10 Stel rantai 15 April 2014
Ganti oli
11 Memasng cover 16 April 2014
Ganti oli
12 Membersihkan tenda VIAR 18 April 2014
Buka karburator
Ganti oli
13 Stel rantai 20 April 2014
Ganti oli
14 Mengganti lampu depan 21 April 2014
Ganti oli
15 Ganti spion, ganti oli 23 April 2014
16 Stel rantai 25 - 28 April 2014
Ganti oli
Pasang cover
17 Membuka dan membersihkan karburator 29 April 2014
Memasang cover
Ganti oli
18 Menghitung stok helm 30 April 2014
Membersihkan karburator
Ganti oli
Membersihkan bengkel
19 Ganti oli 02 Mei 2014
Membersihkan karburator
Mengganti ban dalam
20 Mendata penyervisan 03 Mei 2014
Membersihkan spanduk
Ganti oli
21 Membuka dan memasang cover body 04 Mei2014
Ganti oli
22 Pasang knalpot 05 Mei2014
Ganti oli
Membersihkan bengkel
23 Ganti oli 06 Mei2014
Membersihkan karburator
24 Pasang accu 07 Mei2014
Ganti oli
Membersihkan karburator
25 Ganti oli 09 Mei2014
Stel rantai
26 Pengisian accu 10 Mei 2014
Ganti spion
27 Service ringan 11 Mei 2014
Membersihkan bengkel
28 Ganti oli, stel rentai 12 Mei 2014
29 Membagikan browser 13 Mei 2014
30 Ganti oli 14 Mei
Membersihkan karburator
31 Pasang cover 16 Mei 2014
Mengepak helm
Membersihkan helm
32 Ganti as roda 18 Mei 2014
Stel rantai, memberi oli pada rantai
33 s 19 Mei 2014
Membersihkan karburator
Membersihkan bengkel
34 Membagikan browser 20 Mei 2014
35 Pasang cover 21 Mei 2014
Pengisian accu
Membereskan bengkel
36 Ganti gear belakang 23 Mei 2014
Ganti oli
Membersihkan karburator
37 Memasang cover 24 Mei 2014
Ganti oli
Membersihkan bemngkel
38 Ganti oli 25 Mei 2014
Membersihkan karburator
Membersihkan bengkel
39 Pasang spak bord depan 26 Mei 2014
Membantu mengganti bearing
40 Ganti oli 27 Mei 2014
Membersihkan karburator
41 Stel rantai, membersihkan oli pada rantai 28 Mei 2014
42 Buka cover 30 Mei 2014
Ganti gear depan
43 Ganti bensin 01 Juni 2014
Pengisian bensin
Membersihkan kanvas rem tromol
44 Pasang knalpot 03 Juni 2014
Membersihkan karburator
45 Buka cover 04 Juni 2014
Pasang lampu sein – sein
46 Pengepakan helm 06 Juni 2014
Ganti oli
Membersihkan bengkel
47 Pengisian accu 07 Juni 2014
Member oli rantai
Membersihkan karburator
48 Ganti oli 08 Juni 2014
Buka cover
Ganti gear depan
49 Ganti kanvas rem tromol 09 Juni 2014
Membantu menurunkan mesin
50 Ganti oli 10 Juni 2014
Memasang cover
Membersihkan bengkel
51 Membantu memperbaiki klakson 11 Juni 2014
Ganti oli
52 Membersihkan karburator 16 Juni 2014
Pengisian accu
Ganti oli
53 Ganti kanvas rem tromol 17 Juni 2014
Ganti oli
Membersihkan bengkel
Pemgisian bensin
54 Ganti oli 18 Juni 2014
Membersihkan karburator
55 Pengisian accu 20 Juni 2014
Ganti oli
Stel rantai , member oli pada rantai
56 Membuka cover 21 Juni 2014
Ganti oli
Membersihkan bengkel
57 Ganti oli 22 Juni 2014
Membersihkan karburator
58 Membantu membongkar mesin 23 Juni 2014
Ganti oli
Membuka cover
59 Ganti gear depan 24 Juni 2014
Vdi motor
Ganti oli
60 Ganti kanvas rem tromol 25 Juni 2014
Ganti oli
Membersihkan karburator
61 Vdi motor 27 Juni 2014
Ganti oli
Membersihkan karburator
63 Ganti oli 28 Juni 2014
Memasang blok mesin
Membersihkan bengkel
64 Ganti oli 30 Juni 2014
Membersihkan karburator
Membersihkan spanduk
Ganti kanvas rem tromol
IDENTITAS INDUSTRI/PERUSAHAAN
NAMA INDUSTRI / PERUSAHAAN :MITRA DAMAI MOTA MOTOR
ALAMAT DAN NO TELP / FAX : Jln Pelabuhan ll no. 19 sukabumi
WEBSITE / EMAIL :
NAMA PIMPINAN : Stefanus Theddy Unggara
NAMA PEMBIMBING : Uung
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN INDUSTRI
DI SETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SEKOLAH
DI SETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
]
IDENTITAS SISWA
\
NAMA : A. Ilham Sadam Fauzi
NIS : 1213.10.368
JENIS KELAMIN : Laki-laki
AGAMA : Islam
GOLONGAN DARAH: B
ALAMAT RUMAH : Jl. Baros, Kp.Cipeujeuh Rt 02/Rw 04
WEBSITE/EMAIL : -
PEKERJAAN : PELAJAR
ALAMAT SEKOLAH: Jl. Merdeka km.4 Kel. Cipanengah Kec. Lembursitu
KELAS : XII
PROGRAM KEAHLIAN : Sepeda Motor
PENDIDIKAN :
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SEKOLAH………………………….………………... i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ……...………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .......................iii
IDENTITAS PERUSAHAAN ………………………………………….…………...iv
IDENTITAS PENYUSUN ……………………………………………………..…... v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..….… vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. . v iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin……………………..………………..…….….. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………………………….….....1
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan …………………………………….……....2
1.4 Metode Penulisan ………..……………………………………….……..2
BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
BAB III LANDASAN TEORI
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………14
4.2 Saran ……………………………………………...……………………14
LAMPIRAN – LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar