Makalah Pendidikan Agama
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama
Jurusan Manajemen
Dosen :
Muhajir Ridwan Sanga, S.Pd.I
Disusun oleh :
Nurafni Hasanah (02B5140168)
STIE Dharma Agung Bandung
Fakultas Ekonomi
Prodi Manajemen
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya
milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan
rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.
Agama sebagai
sistem kepercayaan dalam kehidupan umat
manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut
pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang
selama empat belas abad lebih menyimpan
banyak masalah yang perlu diteliti, baik
itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik,
ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi
ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang kaitan Etos Kerja Bangsa Jepang dan Islam, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.
Kepada dosen saya
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Sukabumi, Februari 2015
Penyusun,
Penyusun,
Nurafni Hasanah
Daftar isi
Kata Pengantar .....................................................................................................
2
Daftar isi .....................................................................................................
3
Pendahuluan .....................................................................................................
4
1.
Latar Belakang ..................................................................
4
2.
Rumusan Masalah ...................................................................
4
3.
Tujuan Pembuatan Makalah ...............................................................
4
A.
Pengertian Qadha Dan Qadar ...............................................................
5
1.
Pengertian Qadha .........................................................................
5
2.
Pengertian Qadar ........................................................................
5
B.
Iman Kepada Qadha dan Qadar
............................................................ 6
C.
Ciri-ciri Iman Kepada Qadha dan
Qadar ............................................. 7
D.
Berbagai Qadha Dalam Penciptaan Alam
Semesta .............................. 7
E.
Alllah SWT. Menentukan Hukum Untuk Manusia .............................
8
F.
Allah SWT. Menentukan Qadar Waktu
Dalam Rahim Dan Qadar Rupa Manusia
...........................................................................................
8
G.
Allah SWT. Menentukan Kadar Makanan-Makanan Tiap-Tiap Daerah
.......................................................................................................
9
H.
Fungsi Beriman Pada Qadha Dan Qadar
.............................................. 9
I.
Segala Sesuatu Kebaiakan Dan Keburukan Telah
Ditentukan Oleh Allah .........................................................................................................
10
KESIMPULAN
...................................................................................................
11
PENUTUP...........................................................................................................
12
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah mengutus hambaNya Muhammad SAW. dengan membawa kebenaran, menyampaikan amanat
kepada ummat dan berjihad dijalanNya hingga akhir hayat. Semoga shalawat dan
salam senantiasa dilimpahkan kepada beliau, berikut para keluarga, shahabat dan
pengikutnya yang setia.
Dalam rangka memenuhi tugas ini saya
akan membahas suatu masalah yang saya anggap sangat penting bagi kita umat
Islam, yaitu masalah qadha’ dan qadar. Mudah-mudahan Allah SWT. membukakan pintu karunia dan rahmat-Nya bagi
kita, menjadikan kita termasuk para pembimbing yang mengikuti jalan kebenaran
dan para pembina yang membawa pembaharuan.
Sebenarnya masalah ini sudah jelas. akan
tetapi kalau bukan karena banyaknya pertanyaan dan banyaknya orang yang masih
kabur dalam memahami masalah ini serta banyaknya orang yang membicarakanya,
yang kadangkala benar tetapi seringkali salah; di samping itu tersebarnya
pemahaman – pemahaman yang hanya karena mengikuti hawa nafsu dan adanya orang
–orang fasik yang berdalih dengan qadha’ dan qadar untuk kefasikannya;
seandainya bukan karena itu semua, niscaya kami tidak akan berbicara tentang
masalah ini.
Sudah sejak duhulu masalah qadha’
dan qadar menjadi ajang perselisian di kalangan umat Islam. Diriwayatkan bahwa
Rasulullah r keluar menemui shahabatnya , ketika itu mereka sedang berselisih
tentang masalah qadha’ dan qadar ( takdir ) maka beliau melarangnya dan
memperingatkan bahwa kehancuran umat – umat terdahalu tiada lain karena
perdebatan seperti ini.
2.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah :
1)
Definisi iman kepada qadha dan qadar ?
2)
Pembahasan tentang Iman kepada qadha dan qadar ?
3)
Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qadha
dan qadar?
3. Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1)
Untuk memahami iman kepada qadha dan qadar
2)
Untuk memahami pengaruh iman kepada qadha dan
qadar
3)
Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada
qadha dan qadar
A. Pengertian Qadha dan Qadar
1.
Pengertian Qahda
Ada beberapa pengertian qadha menurut bahasa, dalam Al Quran kata qadha
diulang dengan pengertian yang berbeda, yaitu:
a. Hukum
atau keputusan terdapat dalam Al Quran surah An Nisa [4] ayat 65
Kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
b. Ketetapan terdapat dalam Al
Quran surah Al Isra [17] ayat 4
Dan
Telah kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu ….
c. Perintah,
terdapat dalam Al Quran surah Al Isra [17] ayat 23
Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya.
d. Mewujudkan atau menjadikan, terdapat
dalam Al Quran surah Fusilat [41] ayat 12
Maka dia menjadikannya tujuh
langit dalam dua masa.
e. Kehendak, terdapat dalam Al
Quran surah Ali Imran [3] ayat 47
…. apabila Allah berkehendak menetapkan
sesuatu, Maka Allah Hanya cukup Berkata kepadanya: "Jadilah", lalu
jadilah dia.
Menurut istilah qadha adalah perkara yang
Allah tetapkan pada makhlukNya dalam bentuk penciptaan, peniadaan atau
perubahan sejak azali. (ditetapkan dalam lauhul mahfudz,
sebelum terciptanya langit dan bumi). Diantara contoh qadha adalah hadis
berikut yang artinya: ”Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut
ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40
hari menjadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan
ruh ke dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya,
ajalnya, amal perbuatannya, dan (jalan hidupnya) sengsara atau bahagia.” (HR.Bukhari
dan Muslim dari Abdullah bin Mas‟ud).
2.
Pengertian
Qadar
Ada beberapa pengertian qadar menurut bahasa, dalam Al Quran kata qadha
diulang dengan pengertian yang berbeda, yaitu:
1. Kekuasaan
atau kemampuan, terdapat dalam Al Quran surah Al baqarah [2] ayat
236
…. orang yang mampu menurut kemampuannya
dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula) ….
2. Ketentuan atau kepastian,
terdapat dalam Al Quran surah Al Mursalat [77] ayat 23
Lalu kami tentukan (bentuknya), Maka
Kami-lah sebaik-baik yang menentukan
3. Ukuran, terdapat dalam Al Quran
surah Ar ra‟ad [13] ayat 17
Allah Telah menurunkan air (hujan) dari
langit, Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya ….
4. Mengatur dan menentukan sesuatu
menurut batas-batasnya, terdapat dalam Al Quran surah Fusilat [41] ayat 10
(penghuni)nya dalam empat masa ….
Menurut istilah qadar adalah
perkara yang Allah tetapkan sesuai ukuran atau kadar tertentu pada waktu
terjadinya.
B.
Iman
kepada Qadha dan Qadar
Iman
kepada qadha dan qadar, menurut arti yang telah diterangkan adalah wajib, tidak
sempurna iman tanpa iman kepada qadar. Karena tanpa kita beriman kepada qadar,
berarti kita tidak mengakui kesempurnaan ilmu Allah dan iradatNya. Yang
demikian ini tidak layak dengan keagungan Allah dan kebenaranNya. Ayat-ayat Al-Qur’an
menandaskan bahwa tak ada sesuatupun yang terjadi di alam ini, melainkan apa
yang Allah kehendaki dan apa yang Allah ketahui.
Salah
satu bentuk ketaatan kita kepada Allah dan
keimanan kita terhdap qada dan qadar yaitu dengan berdo’a kepada Allah
Taala. Dengan berdo’alah seseorang hamba itu akan merasakan dirinya lemah dan
berhajat atau memerlukan Allah Taala. Firman Allah Taala bermaksud:
“Dan apabila
hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah) bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon
kepadaKu maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Aku dan hendaklah
mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Surah
Al-Baqarah: ayat 186).
Setelah
diketahui bahwa segala usaha dan do’a dari hamba akan didengar dan diambil kira
oleh Allah Taala, maka dengan sebab
itulah perlunya seseorang hamba itu untuk senantiasa berusaha dan berdo’a.
Namun segala usaha dan do’a ini sudah tentulah di dalam kuasa dan ilmu Allah Taala.
Karena itulah dinyatakan bahwa manusia hanya berusaha dan berdo’a tetapi Allah
Taala jualah yang menentukannya. Disebabkan manusia tidak mengetahui qada dan
qadarnyalah maka manusia perlu banyak berdo’a dan berusaha. Firman Allah Taala
bermaksud:
“Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri.” (Surah Ar-Rad: ayat 11).
C.
Ciri-ciri
Iman Kepada Qadha dan Qadar
Diantara ciri-ciri orang yang beriman
kepada Qadha dan Qadar Allah adalah :
o Akan
menambah peningkatan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Karena keberuntungan dan
kegagalan dianggapnya sebagai ujian dari Allah SWT., ujian tersebut menjadi
tolak ukur atas keimanan seseorang.
o Menjaga
keseimbangan seseorang yaitu tidak putus asa karena suatu kegagalan dan tidak
menjadikan sombong karena suatu kemujuran.
o Akan
menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah SWT.
D.
Berbagai
Qadha Dalam Penciptaan Alam Semesta
Allah
SWT. Telah menciptakan langit dan bumi atas qahda-Nya, seperti yang dijelaskan
dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 117:
”Allah yang menciptakan
langit dan bumi, apabila Dia berkehendak (untuk menentukan sesuatu,
maka (cukuplah) Dia mengucapkan Kepadanya
“jadilah” lalu jadilah.(Q.S. 2 :117)
Allah
SWT. telah menciptakan manusia dengan
ketentuan perilakunya dan ditentukan pula pada umurnya, seperti dijelaskan
Allah dalam Surat Al-An’am ayat 60.
E.
Allah
SWT. Menentukan Hukum Untuk Manusia
Pada
tiap-tiap umat Allah mengirim Rasul-Nya, serta ditentukan hukumnya (aturannya)
yang adil, agar mereka tidak teraniaya
seperti yang diutarakan dalam Surah
Yunus ayat 47 :
“Tiap-tiap umat
mempunyai Rasul, maka apabila telah datang Rasul mereka, diberikanlah ketentuan hukum diantara mereka itu dengan adil,
sehingga mereka tidak teraniaya (Q.S. 10 :47)
Selanjutnya
Allah menjelaskan lagi dalam masalah ketentuan hukum bagi umat-Nya dalam Surah
Yunus ayat 54 :
“ Dan kalu
setiap orang yang zalim itu memiliki segala apa yang ada di bumi ini, tentu ia
(akan) menebus dirinya dengan (yang dimilikinya) itu, dan mereka menyesalinya
tatkla mereka menyaksikan azab (dari Allah SWT.). Dan (padahal) mereka telah
ditentukan diantara mereka dengan adil, agar mereka tidak teraniaya. (Q.S.
10:54)
F.
Allah
SWT. Menentukan Qadar Waktu Dalam Rahim Qadar Rupa Manusia
Pada
umumnya janin dalam rahim itu selama 9 bulan, namun ada yang lebih ada pula
yang kurang. Mengapa demikian? Hanya Allah SWT. yang menentukan. Demikian pula
rupa manusia ada yang cantik, ada pula yng sedang-sedang bahkan ada pula
yang kurang. Itu hanya Allah SWT. yang memberi qadar manusia. Hal ini dikemukakan
oleh Allah SWT. dalam Al-Qur’an Surat Al-Mursalat ayat 20, 21, 22 dan 23 :
“Bukanlah Kami
menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami meletakan dia dalam tempat
yang kokoh (rahim), sampai waktu yang ditentukan , Lalu Kami tentukan
(rupanya). Maka kamilah sebaik-baiknyabyang
menentukan. (Q.S. 77 : 20-23)
G.
Allah SWT. Menentukan Qadar Makanan-Makanan
Tiap-Tiap Daerah
Setiap
tanah pegunungan memiliki qadar makannya tidak sama, ada yang subur ada yang
tidak subur, ada yang menghasilkan tanaman berkualitas tinggi ada pula yang
berkulaitas rendah. Hal itu merupakan kebijaksanaan Allah SWT., sehingga
terjadialah kehidupan ekonomi antar daerah, bahkan antar negara. Demikianlah Allah menjawab segala
tantangan manusia-manusia yang tidak beriman, seperti dikemukakan dalam Surat
Fusilat ayat 10 :
“Dan dia
menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh diatasnya. Dia memberkahi-Nya
dan Dia menentukan padanya qadar makanan-makanan (bagi penghuninya) dalam empat
masa. (Hal ini merupakan jawaban) bagi
orang-orang yang bertanya. (Q.S. 41:10)
H.
Fungsi Beriaman Kepada Qadha Dan Qadar
Orang
yang telah beriman kepada qadha dan qadar, maka dalam dirinya akan tumbuh
keyakinan dan pengalaman :
1. Yakin
dan menetahui bahwa hidup dan kehidupannya telah direncanakan Allah SWT. serta
manusia akan menerima apa adanya.
2. Kedudukan,
rizki, kesehatan, kebahagiaan dan kecelakaan, semata-mata Allah yang menentukan
sedang manusia berkewajiban untuk berusaha semaksimal mungkin.
3. Kedudukan
yang tinggi tidak dijadikan keangkuhan, melainkan harus disyukuri, serta harus
dapat mengayomi orang yang kedudukannya rendah.
4. Orang
yang pandai tidak perlu menepuk dada, justru harus dapat membimbing orang yang
bodoh, dapat membagi-bagi ilmu pengetahuan kepada orang yang kurang berilmu.
5. Sebaiknya
orang miskin rizkinya kecil, tidak perlu disesali, justru harus giat berusaha
sambil memohon kepada Allah agar dimudahkan dalam memperoleh rizki yang halal
dan berlimpah.
6. Orang
yang rendah kedudukannya tidak perlu sedih, tetapi justru harus lebih
mendekatkan diri kepada Allah, agar kedudukannya dapat meningkat seandainya
Allah mentakdirkan-Nya.
I.
Segala Sesuatu Kebaikan Dan Keburukan Telah
Ditentukan Oleh Allah
Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa ketentuan dan kepastian derajat hidup manusia itu
ditentukan oleh Allah, semuannya terwujud dalam watak manusia masing-masing
yang bervariasai, justru karena keadilan Allah SWT.. Namun disamping itu Allah
memberi kesempatan kepada manusia untuk terus berusaha untuk mencapai titik
qadar.
Tetapi
Allah dengan Kemurahan-Nya memberi kesempatan kepada umat manusia untuk merubah
kaedaan sendiri tanpa kelaur dari koridor qadha dan qadar-Nya. Hal ini
dikemukakan dall-Anfal ayat 53 :
“Yang demikian
itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah nikmat yang
telah dianugrahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada
pada mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengarkan lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. 8:53)
KESIMPULAN
Pada
dasarnya manusia adalah mahkluk ciptaan Allah SWT. yang senantiasa telah
dietapkan Qadha dan Qadar nya.
Beriman kepada Qada dan Qadar bermakna beriman
kepada ketentuan Allah SWT sama ada baik ataupun buruk. Namun demikian, manusia
harus berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai kejayaan kerana tidak
ada seorangpun yang mengetahui nasibnya pada masa yang akan datang. Hanya Allah
SWT sahaja yang mengetahui nasib setiap hamba-Nya. Oleh sebab itu, manusia
wajib beriman dan percaya bahawa sesuatu kejayaan itu akan dicapai jika kita
berusaha dengan bersungguh-sungguh.
Beriman kepada qada‟
dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak
mudah putus asa, sebab yang
menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan
Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim, sesuai dengan
sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Olehkarena itu,jika kita
tertimpa musibah maka ia akan bersabar, sebab buruk menurut kita belum tentu
buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut
Allah.Karena dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan
tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan
untuk mencari
takdir yang terbaik dari Allah.
PENUTUP
Demikian
makalah ini saya susun dan semoga dapat dipertimbangkan, saya sadar yang
disampaikan dalam makalah ini jauh dari kesempurnaan, tetapi saya akan
berusahadengan segala kesempatan dan kemampuan untuk mencapai sasaran yang
diinginkan seoptimal mungkin dan semaksimal mungkin.
Keberhasilan
seorang mahasiswa sangat bergantung dengan usahannya, baik dalam disiplinnya
maupun kejujurannya yang merupakan kunci keberhasilan.
Tidak
lupa saya ucapkan banyak terimakasih
kepada pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan pembuatan makalah.
0 komentar:
Posting Komentar